Posted on

Novel Pahlawan Hati Bab 4876

"Benarkah?" Abren juga jelas sedikit terkejut. Dia adalah seorang rekan senegaranya. Saat dia mengantre untuk naik ke pesawat barusan, Mereka satu demi satu. Dia tidak menyangka bahwa setelah naik pesawat, Kursi keduanya sebenarnya bersebelahan juga. Itu semacam takdir. Oleh karena itu, Abren jarang menunjukkan senyum tulus, dan berkata dengan cepat: "Oh, ini benar-benar takdir! Ayo, […]
Kamu harus log in telebih dahulu atau bergabung Bronze Member, Silver Member or Gold Member untuk dapat membaca postingan ini.