Posted on

Dewa Obat yang Mengesankan Bab 197

Hanya kejutan pertama, hampir mematahkan saraf si pembunuh wanita. ‘Hmm…‘ Suara teredam datang dari hidung si pembunuh wanita. Dia mengertakkan gigi, menahan napas, tubuhnya kencang. Kepalanya berkedut, dan lokasi pelipisnya terus menonjol dan tenggelam, seperti dua bola yang menonjol dan berventilasi. Butir-butir keringat di dahinya menjadi semakin mendesak, dan keringat itu turun seperti hujan. Rasa […]
Kamu harus log in telebih dahulu atau bergabung Bronze Member, Silver Member or Gold Member untuk dapat membaca postingan ini.